k & d

Buta saat mata memandang jauh ke dalam raga

Tak pernah terlintas menaklukkan hati

Karena hati tlah berada di tempat yang seharusnya

Tak istimewa bukan berarti tak mampu

Berkata tidak bkn berarti menolak

Ada yang tak bisa ditolak
bahkan
oleh seorang penguasa sekali pun...


Aura tak seharusnya berhembus menembus raga semu
Mengoyakkn jiwa yang tak tersentuh raga

Iming-iming kenyamanan melemahkan rasa...

Berpaling untuk yang di rasa
Mencabut hati dr tempat yang seharusnya
Mempersembahkn hati untuk yangg tak seharusnya

Mata terpejam, mulut membisu, telinga tertutup...

Menghempaskan curiga ke sudut angan tak dianggap...

Bersimpuh di hadapan rasa...

Mengolah hati demi kebahagiaan kesemuan...

Berubah dr diri yang sebenarnya
hanya demi menapak jalan semu nan indah

Mencengkram hati untuk bertahan
Membiasakan hidup untuk yang didamba

Obsesi melahirkn perbudakan
bahkan tak pernah dsadari oleh logika

Tergila-gila dengan raga
terantuk dengan rasa

Berangan

bermimpi

terjatuh

terlepaskan

Terseok ke sudut terdalam
Berteduh untuk secuil kebahagiaan

Menemukan titik curiga yang pernah terhempas saat rasa membutakan

Kembali menghempaskan curiga haanya ingin angan adalah takdir

Meneteskan butiran kesedihan karena terjepit sebuah kbenaran

Memaki pada sebuah kenyataan pahit



Diam bkn berarti pasrah...

Menyerah bkn berarti ikhlas...

Menyusuri jalan utk mnemukan cahaya
tapi cahaya terang tak lagi nampak
hanya temaram yg mengitari nyata

Pemujaan tlah berakhir
Kebohongan tlah usai

Terduduk d sbuah lembah, berpikir untuk yang seharusnya

Mampukah rasa bertahan dengan temaram ataukah rasa masih ingin berangan?
Masih Mampukah mata memandang menembus apa yg bs dliat scara kasat mata?

Logika ataukah ilusi?

Berharap nafas terakhir, menghembuskan kehidupan yang sebenarnya

Tak lagi berharap memikat raga dengan rasa
Tak lagi berharap mencumbu rasa dengan raga

Raga butakan jiwa
tapi rasa tak pernah buta...............

Klagenfurt, 3 Juni 2011, 4:42 pm

• 
• 
• 
• 
•