males yuk,,,,hahaha

Sempet terpikir gak, apa jadinya dunia jika semua orang mengatakan MALAS untuk semua hal???Dunia akan jadi kacau atau jadi lebih baik??? Eitsss...jangan terburu-buru mengatakan jadi lebih kacau, mari kita ulas sedikit tentang hal ini. Kita mulai ambil contoh kecil aja, misalnya jika semua pedagang di pasar tuh bilang,"ah hari ini malas mau jualan", apa jadinya kita para konsumen? Kita jadi ga bisa masak, makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh lain adalah apa jadinya jika seorang pemadam kebakaran mengatakan,"ah ada kebakaran lagi, males ah, lagi nanggung...terusin nonton film dulu aja," waduh gimana jadinya??? Bisa jadi 1 kampung udah kebakaran hanya gara-gara kata "malas" dari pemadam kebakaran.MySpace Oke contoh lainnya adalah misalnya seorang dokter berkata,"idiihh nih pasien parah banget keadaannya, males ah ngurusinnya," walah nih pasien langsung koid dah soalnya kagak diurusin dokter  Coba kalian bayangkan sendiri berbagai macam hal di sekitar kita jika kita selipkan kata "malas", pasti lebih banyak kekacauan yang terjadi.MySpace




Tapi ada kalanya kata "malas" tuh juga bisa berdampak positif untuk hal-hal yang negatif. Bingung???mari kita coba cari contohnya. Seandainya ada seorang perampok dan pembunuh yang sedang ingin merampok terus tiba-tiba dia "malas" merampok, maka ini akan menguntungkan bagi pihak korban karena tidak jadi dirampok atau dibunuh. Contoh lain lagi adalah jika ada seseorang yang ingin bunuh diri, tetapi tiba-tiba dia jadi "malas" dan gak jadi bunuh diri, ini juga merupakan sebuah hal yang positif. Jadi sebenarnya kata-kata "malas" juga bisa berdampak positif dan juga bisa berdampak positif.MySpace 


Sebenarnya apa sih definisi dari kata malas itu? Definisi dari malas adalah tidak mau bekerja atau melakukan sesuatu, segan, tidak suka, tidak bernafsu. Terus apa sih sebenarnya yang menyebabkan orang malas? Malas tidak disebabkan karena gak minat atau gak ada semangat, tapi "malas" disebabkan karena takut, minder atau malu. Kita ambil contoh aja si A yang sebenernya suka banget menulis, tapi karena dia tuh takut, minder atau malu mempublikasikan tulisannya, misalnya mengikuti lomba atau sekedar membuat blog untuk kumpulan tulisan-tulisannya, si A malah gak mau nulis dan dia menggunakan kata "malas" sebagai alasan untuk berhenti menulis. Sebuah contoh lagi: seorang anak kecil yang baru belajar bersepeda, kerap kali jatuh karena belum bisa menjaga keseimbangan. Nah karena sering jatuh ini membuat dia merasa takut untuk naik sepeda dan akhirnya si anak menggunakan kata "malas" setiap kali orang tuanya menanyakan kepadanya mengapa dia tidak lagi belajar bersepeda. Kata "malas" hanyalah sebagai sebuah tameng saat kita malu mengakui pada orang lain kalo kita sebenarnya tuh "takut, malu atau minder" dengan sesuatu.MySpace


Selain itu, ada juga hal lain yang mempengaruhi seseorang untuk selalu mengucapkan kata "malas" sebagai alasan untuk melakukan banyak hal, yaitu KEBIASAAN. Kebiasaan mengucapkan kata "malas" akan sangat mempengaruhi hidup seseorang. Kebiasaan untuk melakukan hal-hal ga penting tetapi menyenangkan, juga menimbulkan seringnya kita mengucapkan kata "malas".Kita ambil contoh aja seorang siswa akan lebih senang untuk berchatting-chatting ria daripada belajar. Sebagian besar siswa pasti akan lebih sering mengatakan "malas" untuk belajar daripada mengatakan "malas" untuk chatting. Bener ga? hahaha. Itulah mengapa kadang kita hanya membuang banyak waktu untuk melakukan hal-hal ga penting daripada mengerjakan sesuatu yang sebenernya lebih berguna bagi masa depan kita.MySpace

Setelah kita tahu tentang apa penyebab dari "malas" dan hal yang mempengaruhinya, seharusnya apa yang kita lakukan? Kita seharusnya berhenti untuk takut, berhenti untuk malu dan berhenti untuk minder dan juga berhenti dari kebiasaan. Takut, malu dan minder tuh cuma membuat kita ga berkembang dan membuat kita cuma bisa bermimpi dan tidak pernah merealisasikan mimpi kita. Orang sukses tidak akan pernah sukses jika dia diliputi rasa takut, malu dan minder. Seorang yang sukses pasti juga mengalami berbagai kegagalan, tapi orang sukses tidak punya kata "malu, minder dan takut" di dalam kamus mereka. Saat mereka mulai "takut, malu dan minder" disitulah mereka sadar bahwa mereka akan gagal, karena itu mereka menjauhkan diri dari hal-hal yang akan mengancam keberhasilan mereka. Orang sukses juga tidak pernah membudidayakan "kebiasaan" yang ga penting seperti chatting, nonton sinetron. atau main game. Kebiasaan-kebiasaan gak penting kayak gitu bakal menghambat seseorang menjadi sukses, karena kebiasaan seperti itu sebenarnya cuma menyita waktu seseorang.MySpace 

Hidup itu bagai embun yang sebentar ada dan sebentar kemudian tak lagi ada. Saat kita menghiasi hari-hari kita dengan kata "malas", suatu saat kita akan sadar bahwa kita sudah beranjak tua dan kita sudah melewatkan banyak kesempatan di hidup kita. Suatu saat kita akan menyesal sudah menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal yang sama sekali tidak berguna. Suatu saat kita akan menyesal jika tiba-tiba matahari mulai muncul dan bersiap menghapuskan kita dari pucuk-pucuk daun di pagi hari.MySpace
Masihkan kita ingin membudidayakan kata "malas" di hidup kita?atau ingin berusaha berhenti dari hal itu dan berhenti pula dengan semua kebiasaan tidak berguna kita?
Itu semua tergantung kita karena hidup tetap hanyalah sebuah pilihan dimana kita yang menentukan pilihannya.MySpace


Klagenfurt, 26 Oktober 2011, 00:55 am

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

4 komentar:

Anonim mengatakan...

egm egm

Putriniken mengatakan...

jatah apa nih?sembako?ato petasan?nih gw kasih petasan hahaha

Anonim mengatakan...

mana petasanya hahhaha :i:

iyan mengatakan...

mana perasannya ekeekekke http://i925.photobucket.com/albums/ad92/pendi_05/kucing/emotionmonyet/th_m160.gif

Posting Komentar

Ga Koment Ga Dapet Jatah

Share

Widgets

Widgets