Kenangan
Tercekat disini...
Tak mampu terungkap...
Tak mampu diungkap...
Cengkraman itu terlalu kuat...
Sakiiittt!!!
Otakku bekerja tanpa kendali
Hatiku tersayat tanpa ampun
Ingin berucap tapi tak mampu
Ingin berteriak tapi tak kuasa
Lelah...
"Tolong berhenti," erangku.
Tapi dia hanya tersenyum
Kembali mencekik leherku
Kembali menyayat urat nadiku
Kembali menusukkan belati di dadaku
"Bunuh aku saja," teriakku lemah.
Tapi dia kembali tersenyum...
"Aku tidak bisa membunuhmu, aku hanya bisa menyakitimu..." jawabnya dengan senyum menjijikkan
"aaaahhhhh..." lenguhku.
Senyum itu menghiasi lagi wajahnya...
Tangannya menarik belati dr dadaku
" Ini siksaan terakhir untukmu sekarang," katanya
" Tolong berhenti!!!" pintaku memelas
Tawanya semakin keras, memekakkan gendang telingaku...
Dia tak peduli dengan teriakkanku, eranganku...
Dia meletakkn belati itu di keningku, sambil berucap:
" Kenangan itu dimulai dari sini,di otakmu,di pikiranmu."
Setelah itu dia menggerakkn belatinya ke hidungku,
" Kenangan itu turun kesini,keluar masuk seperti udara yg kau hirup."
Dia kembali menggerakkan belatinya dan menghentikan belatinya di atas bibirku dan berkata:
" Kenangan itu turun dan berada dsini. Kamu bisa mengucapkan kenangan itu kapan pun kamu mau".
Dia terdiam sesaat dan menggerakkan lagi belatinya. Dia menggerakkn belati itu hingga tepat berada di dadaku.
" Kenangan itu berakhir disini, di dadamu, di hatimu...tersimpan disini sampai kapan pun".
Dia meneruskan ucapannya," Hari esok adalah harapan, hari ini adalah hari yang kamu nikmati, hari kemarin adalah apa yang kamu pelajari," ujarnya.
" Kamu tidak akan bisa menghapus kenangan karena kenangan akan selalu tersimpan di hatimu".
" Terkadang kenangan itu bs membuatmu tertawa, tapi terkadang kenangan itu membuatmu sakit."
"Aku memang tidak bisa membunuhmu tapi aku bisa menyakitimu krn aku hanyalah sebuah KENANGAN ".
Aku terdiam menatapnya...
" dan saat ini kamu memilih membuka KENANGAN yang menyakitimu".
Tiba2 dia menusukkan belati itu d dadaku.
Blaaassshhh.............
" Arrrggghhhhhhhhhh......" teriakku panjang
Dia tersenyum dan berucap :
" Jangan pernah memanggilku jika kamu tak ingin merasakan sakit spt ini".
Dia mencabut belati di dadaku dengan sekali hentakkan. Dia pergi dan meninggalkanku terkapar.
Klagenfurt, 10.4.2011
10.42
1 komentar:
lumayan...:)
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k:
Posting Komentar
Ga Koment Ga Dapet Jatah