Seutas tali
Kita bagaikan memegang seutas tali yang terentang jauh
Tidak menyatu...
tapi tidak pula terpisah
Kita saling memegang ujungnya
sampai kita sadar,
tak selamanya kita akan menggenggamnya
Seandainya keberanian di pihak kita
Kita akan mencoba melangkah
Menarik tali sedikit demi sedikit,
hingga kita mampu saling menggenggam tangan
Tapi sepertinya kita memilih membiarkan tali ini terentang
Sampai tali ini menjadi tua, aus dan putus
Atau membiarkan salah satu dari kita bosan
dan
tak lagi sanggup menggenggam ujungnya
Setiap kali tali ini mulai bergoyang
Kita tahu kita mulai goyah
Seorang dari kita berusaha melepaskan
atau
membiarkan orang lain memotong tali kita
Toh, tali masih mencoba mempertahankan kita
Walaupun tangan kita perlahan melepaskan genggaman
Tali dengan sekuat tenaga mengikat pergelangan kita
untuk mencoba kembali
mengikat kita
Sudahlah tali…
Kau begitu bodoh jika masih ingin mengikat kita
Kau tahu kita hanyalah pengecut
yang hanya berani berdiri di ujung-ujung hidupmu
Hanya untuk memandang,
tersenyum,
tergelak
bahkan menangis tiba-tiba
Kau sadar
hidupmu tergantung dari genggaman dua orang di ujung-ujungmu
Bahwa saat salah satu dari kita melepaskanmu
Kau akan timpang
dan
tak lagi berguna
Atau saat kita sama-sama melepasmu
Kau akan tergolek menjadi sesuatu
yang tak lagi berharga...
Tali....
Dulu kau tawarkan kita untuk menggenggam ujungmu
Kau selalu tahu awal dan bayangan akhir hidupmu
Kau dan kita adalah sama
Kau dan kita menunggu waktu mendetakkan jarumnya
Membiarkan kita memilih sebuah keputusan
Untuk mempertahankanmu
atau
mencampakkanmu
Klagenfurt, 5 November 2011, 11:28 am
3 komentar:
i love this poem =b
Hahaha bneran suka mel...ih aq nya jadi terharu haha
tali yg goblok...
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k:
Posting Komentar
Ga Koment Ga Dapet Jatah